Sabtu, 23 Mei 2015

Membangun Generasi Muda Cerdas Berkualitas

Membangun Generasi Muda Cerdas Berkualitas. Nasib sebuah bangsa berada ditangan para generasi mudahnya. Oleh sebab itu, suatu bangsa akan maju dan mandiri apabila generasi tuanya bersungguh-sungguh menyiapkan generasi muda yang cerdas, mandiri dan berkualitas, serta memiliki moral keagamaan yang baik.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membangun generasi muda yang cerdas, mandiri dan berkualitas. Salah satunya, ialah dengan memperdalam pelajaran tentang agama islam. Sejak usia dini, anak-anak harus mulai diajarkan pendidikan islam, selain pelajaran umum lainnya. Dengan demikian, anak akan mendapat bekal keagamaan yang kuat untuk melangkah kedepan sesuai syariat islam.

Dan salah satu faktor penting dalam menentukan kualitas generasi muda adalah
keimanan dan keilmuannya. Pendidikan tidak hanya ditargetkan untuk mencapai ketinggian teknologi dan ilmu pengetahuan semata, tetapi adalah untuk mencetak generasi muda yang memiliki keimanan yang kokoh, lalu dengan dorongan keimanan tersebutlah teknologi dan ilmu pengetahuan dikaji, dikuasai dan dikembangkan.

Sedangkan dari tujuan pendidikan islam itu sendiri, adalah membangun manusia yang berkepribadian islam, menguasai tsaqafah islam, menguasai ilmu kehidupan (sains, teknologi dan seni) yang memadai, dan selalu menyelesaikan masalah kehidupannya sesuai syariat. Kepribadian islam merupakan pilar pembentuk kecerdasan spiritual dan kecerdasan emosional.

Cerdas  Dan  Mandiri
                Cerdas dalam artian, mampu “melahirkan” ide-ide kreatif dan inovatif sesuai syariat islam, yang manfaatnya bisa dirasakan masyarakat. Dan untuk membangun kemandirian mereka, perlu diupayakan peningkatan kualitas sumber daya manusianya. Diperlukan pendidikan yang benar-benar mengajarkan hakikat kemanusiaan itu sendiri.
                Nah, islam mengajarkan manusia untuk menemukan hakikat kemanusiaan atau jati diri yang sesungguhnya. Hal ini akan membawa manusia tidak terjebak dalam ketergantungan dengan siapapun. Selain itu, tidak lupa untuk selalu berdoa kepada Allah SWT. Berdoa adalah salah satu kunci untuk memupuk karakter mandiri. Berdoalah supaya Allah senantiasa mencurahkan sifat-sifat kemandirian kepada hamba-Nya yang berusaha. Karena berdoa adalah senjata oang-orang beriman.

Generasi Berkualitas
                Sedangkan generasi muda berkualitas ada beberapa kriteria.
Yang pertama, generasi muda yang berakhlak mulia. Yakni memiliki bekal ilmu keagamaan yang kuat, senang menolong orang yang lemah, selalu jujur dalam bertindak dan bangga terhadap bangsanya. Sebuah bangsa yang besar, seperti Indonesia, jika memiliki generasi muda yang berakhlak mulia, harapan kedepannya akan muncul pemimpin-pemimpin bangsa yang mampu mengemban amanah rakyatnya, tidak melakukan tindak pidana korupsi, mampu memerangi kemiskinan dengan menciptakan lapangan pekerjaan yang baru, serta cinta negara dan bangsa.

                Kriteria yang kedua, generasi muda yang berkualitas ialah ulet dan mandiri. Dalam artian tidak mudah bersikap putus asa dan memiliki kemauan yang keras dalam usahanya untuk mencapai tujuan dan cita-citanya. Juga memiliki jiwa mandiri, tanpa harus bergantung terhadap orang lain dan memiliki inisiatif dalam bertindak.

                Kriteria yang ketiga, ialah generasi yang paham teknologi, termasuk perkembangan teknologi terkini. Seiring dengan perkembangan jaman, generasi muda dituntut untuk selalu peka dan memahami teknologi kekinian, jika tidak ingin tertinggal denfgan bangsa lain. Yakni dengan cara meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Baik itu dengan melalui pendidikan disekolah maupun pendidikan keterampilan. Jadi kemandirian bangsa harus menjadi alasan yang utama.

                Kriteria yang keempat, tidak kenal menyerah. Generasi muda saat ini harus bersikap tidak kenal menyerah dan selalu bersemangat menghadapi apapun. Yang dimulai dengan semangat membangun diri sendiri agar terus dapat maju dan berani bersaing dalam kebaikan. Wujudnya, yaitu dengan tidak banyak membuang-buang waktu, menjauhi narkoba dan selalu bersemangat. Pantang menyerah dan giat bekerja.

                Kriteria yang kelima, yakni selalu hidup rukun baik dalam bermasyarakat maupun bernegara. Dalam artian selalu menjaga semangat ke-Bhinneka Tunggal Ika-an. Selalu menghormati suku, agama, ras dan adat yang berbeda-beda. Generasi muda yang rukun sangat dibutuhkan guna membangun bangsa dan Negara.
                                          
Peran Pendukung
                Nah, untuk membangun generasi muda yang cerdas, mandiri dan berkualitas, diperlukan peran dari berbagai pihak. Diantaranya, yang pertama peran keluarga.
               
                Peran keluarga tidak kalah pentingnya untuk mewujudkan generasi cerdas, mandiri sekaligus berkualitas. Karena keluarga adalah sekolah pertama yang dihadapi anak-anak sejak lahir. Yang memiliki andil besar dalam mengenalkan dan menanamkan prinsip-prinsip keimanan. Peran tersebut ialah, menanamkan keimanan yang kokoh sebagai dasar dalam menghadapi kehidupan. Lalu mengantarkan dan mandampingi dalam meraih dan mengamalkan ilmunya yang sesuai syariat islam.

                Keluarga melalui delapan fungsinya yaitu fungsi keagamaan, sosial budaya, cinta kasih, melindungi, reproduksi, sosialisasi dan pendidikan, fungsi ekonomi dan fungsi pembinaan lingkungan merupakan wahana persemaian nilai-nilai budaya bangsa dan norma agama yang sangat efektif untuk membangun kepribadian anak. Disamping itu juga sebagai wadah yang ideal  bagi setiap individu untuk berlatih keterampilan, bersosialisasi maupun memompa kepercayaan diri. Karena dalam lingkungan keluarga, setiap individu dituntut tidak sekedar memahami dan mengerti akan nilai, norma, ilmu, dan keterampilan, tetapi juga harus mampu pula untuk mempraktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

                Oleh karena itu, diperlukan usaha keras dari orangtua untuk mendidik dan membimbing anak-anaknya . Sesibuk apapun orangtua mencari nafkah untuk keluarganya, ia tetap harus menyempatkan diri mendidik anaknya. Ya, anak tidak seharusnya berada diluar kontrol orang tuanya. Yang terpenting, memberikan perhatian pendidikan terhadap anak hendaknya tidak dikalahkan oleh kepentingan memberikannya materi.

                Mendidik anak dengan keras hanya akan menyisakan dan membentuk generasi muda yang berjiwa keras, kejam dan kasar. Kekerasan hanya akan menimbulkan goresan tajam pada kelembutan anak. Ya, kelembutan dalam diri anak akan hilang tergerus  oleh pendidikan yang keras dan brutal. Kekerasan akan membuat  kepribadian anak jauh dari kebenaran dan kesejukan.

                Mendidik anak harus dengan kelembutan dan kemesraan sesuai konsep Al-Quran. Jadi, apapun pendidikan anak yang mereka terima hendaknya dengan penuh kelembutan dan kasih sayang. Selain itu, peran keluarga yang paling utama harus memberikan pendidikan aqidah pada anak. Sebab,  aqidah merupakan pondasi paling dasar bagi manusia guna mengarungi kehidupannya kelak di masa depan. Dan yang kedua, yakni peran lembaga pendidikan dan keterampilan. Peran lembaga ini juga sangat di butuhkan generasi ini. Lembaga pendidikan, baik yang di kelola Negara maupun swasta, turut aktif dalam mencerdaskan dan melahirkan generasi muda yang cerdas, mandiri dan berkualitas dalam lingkup pendidikan formal. Lembaga ini juga merupakan salah satu faktor yang menentukan jalan hidup yang akan di tempuh oleh generasi penerus bangsa untuk menuju kemandirian.

                Oleh karena itu, marilah kita bangun bersama-sama generasi muda kita yang cerdas, mandiri dan berkualitas, seerta mampu menghadapi segala gelombang kehidupan dengan tetap berpijak di jalan Allah SWT.

Semoga Bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar