Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membangun generasi muda yang cerdas, mandiri dan berkualitas. Salah satunya, ialah dengan memperdalam pelajaran tentang agama islam. Sejak usia dini, anak-anak harus mulai diajarkan pendidikan islam, selain pelajaran umum lainnya. Dengan demikian, anak akan mendapat bekal keagamaan yang kuat untuk melangkah kedepan sesuai syariat islam.
Dan salah satu faktor penting dalam menentukan kualitas generasi muda adalah
keimanan dan keilmuannya. Pendidikan tidak hanya ditargetkan untuk mencapai ketinggian teknologi dan ilmu pengetahuan semata, tetapi adalah untuk mencetak generasi muda yang memiliki keimanan yang kokoh, lalu dengan dorongan keimanan tersebutlah teknologi dan ilmu pengetahuan dikaji, dikuasai dan dikembangkan.
Sedangkan dari tujuan pendidikan islam itu sendiri, adalah membangun manusia yang berkepribadian islam, menguasai tsaqafah islam, menguasai ilmu kehidupan (sains, teknologi dan seni) yang memadai, dan selalu menyelesaikan masalah kehidupannya sesuai syariat. Kepribadian islam merupakan pilar pembentuk kecerdasan spiritual dan kecerdasan emosional.
Cerdas Dan
Mandiri
Cerdas dalam
artian, mampu “melahirkan” ide-ide kreatif dan inovatif sesuai syariat islam,
yang manfaatnya bisa dirasakan masyarakat. Dan untuk membangun kemandirian
mereka, perlu diupayakan peningkatan kualitas sumber daya manusianya.
Diperlukan pendidikan yang benar-benar mengajarkan hakikat kemanusiaan itu
sendiri.
Nah, islam
mengajarkan manusia untuk menemukan hakikat kemanusiaan atau jati diri yang
sesungguhnya. Hal ini akan membawa manusia tidak terjebak dalam ketergantungan
dengan siapapun. Selain itu, tidak lupa untuk selalu berdoa kepada Allah SWT. Berdoa
adalah salah satu kunci untuk memupuk karakter mandiri. Berdoalah supaya Allah
senantiasa mencurahkan sifat-sifat kemandirian kepada hamba-Nya yang berusaha.
Karena berdoa adalah senjata oang-orang beriman.
Generasi Berkualitas
Sedangkan generasi muda berkualitas ada
beberapa kriteria.
Yang pertama, generasi muda yang berakhlak
mulia. Yakni memiliki bekal ilmu keagamaan yang kuat, senang menolong orang
yang lemah, selalu jujur dalam bertindak dan bangga terhadap bangsanya. Sebuah
bangsa yang besar, seperti Indonesia, jika memiliki generasi muda yang
berakhlak mulia, harapan kedepannya akan muncul pemimpin-pemimpin bangsa yang
mampu mengemban amanah rakyatnya, tidak melakukan tindak pidana korupsi, mampu
memerangi kemiskinan dengan menciptakan lapangan pekerjaan yang baru, serta
cinta negara dan bangsa.
Kriteria
yang kedua, generasi muda yang berkualitas ialah ulet dan mandiri. Dalam artian
tidak mudah bersikap putus asa dan memiliki kemauan yang keras dalam usahanya
untuk mencapai tujuan dan cita-citanya. Juga memiliki jiwa mandiri, tanpa harus
bergantung terhadap orang lain dan memiliki inisiatif dalam bertindak.
Kriteria
yang ketiga, ialah generasi yang paham teknologi, termasuk perkembangan
teknologi terkini. Seiring dengan perkembangan jaman, generasi muda dituntut
untuk selalu peka dan memahami teknologi kekinian, jika tidak ingin tertinggal
denfgan bangsa lain. Yakni dengan cara meningkatkan kualitas sumber daya
manusia. Baik itu dengan melalui pendidikan disekolah maupun pendidikan
keterampilan. Jadi kemandirian bangsa harus menjadi alasan yang utama.
Kriteria
yang keempat, tidak kenal menyerah. Generasi muda saat ini harus bersikap tidak
kenal menyerah dan selalu bersemangat menghadapi apapun. Yang dimulai dengan
semangat membangun diri sendiri agar terus dapat maju dan berani bersaing dalam
kebaikan. Wujudnya, yaitu dengan tidak banyak membuang-buang waktu, menjauhi
narkoba dan selalu bersemangat. Pantang menyerah dan giat bekerja.
Kriteria
yang kelima, yakni selalu hidup rukun baik dalam bermasyarakat maupun
bernegara. Dalam artian selalu menjaga semangat ke-Bhinneka Tunggal Ika-an.
Selalu menghormati suku, agama, ras dan adat yang berbeda-beda. Generasi muda
yang rukun sangat dibutuhkan guna membangun bangsa dan Negara.
Peran Pendukung
Nah,
untuk membangun generasi muda yang cerdas, mandiri dan berkualitas, diperlukan
peran dari berbagai pihak. Diantaranya, yang pertama peran keluarga.
Peran
keluarga tidak kalah pentingnya untuk mewujudkan generasi cerdas, mandiri
sekaligus berkualitas. Karena keluarga adalah sekolah pertama yang dihadapi
anak-anak sejak lahir. Yang memiliki andil besar dalam mengenalkan dan
menanamkan prinsip-prinsip keimanan. Peran tersebut ialah, menanamkan keimanan
yang kokoh sebagai dasar dalam menghadapi kehidupan. Lalu mengantarkan dan
mandampingi dalam meraih dan mengamalkan ilmunya yang sesuai syariat islam.
Keluarga
melalui delapan fungsinya yaitu fungsi keagamaan, sosial budaya, cinta kasih,
melindungi, reproduksi, sosialisasi dan pendidikan, fungsi ekonomi dan fungsi
pembinaan lingkungan merupakan wahana persemaian nilai-nilai budaya bangsa dan
norma agama yang sangat efektif untuk membangun kepribadian anak. Disamping itu
juga sebagai wadah yang ideal bagi
setiap individu untuk berlatih keterampilan, bersosialisasi maupun memompa
kepercayaan diri. Karena dalam lingkungan keluarga, setiap individu dituntut
tidak sekedar memahami dan mengerti akan nilai, norma, ilmu, dan keterampilan,
tetapi juga harus mampu pula untuk mempraktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Oleh
karena itu, diperlukan usaha keras dari orangtua untuk mendidik dan membimbing
anak-anaknya . Sesibuk apapun orangtua mencari nafkah untuk keluarganya, ia
tetap harus menyempatkan diri mendidik anaknya. Ya, anak tidak seharusnya
berada diluar kontrol orang tuanya. Yang terpenting, memberikan perhatian
pendidikan terhadap anak hendaknya tidak dikalahkan oleh kepentingan
memberikannya materi.
Mendidik
anak dengan keras hanya akan menyisakan dan membentuk generasi muda yang
berjiwa keras, kejam dan kasar. Kekerasan hanya akan menimbulkan goresan tajam
pada kelembutan anak. Ya, kelembutan dalam diri anak akan hilang tergerus oleh pendidikan yang keras dan brutal.
Kekerasan akan membuat kepribadian anak
jauh dari kebenaran dan kesejukan.
Mendidik
anak harus dengan kelembutan dan kemesraan sesuai konsep Al-Quran. Jadi, apapun
pendidikan anak yang mereka terima hendaknya dengan penuh kelembutan dan kasih
sayang. Selain itu, peran keluarga yang paling utama harus memberikan
pendidikan aqidah pada anak. Sebab, aqidah merupakan pondasi paling dasar bagi
manusia guna mengarungi kehidupannya kelak di masa depan. Dan yang kedua, yakni
peran lembaga pendidikan dan keterampilan. Peran lembaga ini juga sangat di
butuhkan generasi ini. Lembaga pendidikan, baik yang di kelola Negara maupun
swasta, turut aktif dalam mencerdaskan dan melahirkan generasi muda yang
cerdas, mandiri dan berkualitas dalam lingkup pendidikan formal. Lembaga ini
juga merupakan salah satu faktor yang menentukan jalan hidup yang akan di
tempuh oleh generasi penerus bangsa untuk menuju kemandirian.
Oleh
karena itu, marilah kita bangun bersama-sama generasi muda kita yang cerdas,
mandiri dan berkualitas, seerta mampu menghadapi segala gelombang kehidupan
dengan tetap berpijak di jalan Allah SWT.
Semoga Bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar